Lima mahasiswa Universitas Ary Ginanjar menunjukkan kepedulian mereka terhadap pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di Taman Kuliner Sukatani. Dalam program ini, mereka berfokus membantu para pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital melalui pembuatan website promosi, pengelolaan media sosial, serta penyediaan QRIS bagi pedagang yang belum memilikinya.
Taman Kuliner Sukatani merupakan area yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat dengan dukungan Ketua RW setempat. Awalnya, lokasi ini hanyalah lahan kosong yang tidak termanfaatkan. Namun, berkat semangat gotong royong warga, area tersebut disulap menjadi pusat kuliner dan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Kini, lebih dari dua puluh pelaku UMKM berjualan di sana, mulai dari makanan ringan, minuman segar, hingga hidangan khas tradisional.
Melihat potensi besar tersebut, kelompok mahasiswa ini merasa terdorong untuk memberikan kontribusi nyata. “Kami ingin membantu para pelaku UMKM agar lebih dikenal luas, terutama di ranah digital. Banyak pedagang yang produknya bagus, tapi belum punya sarana promosi online,” ujar salah satu anggota kelompok, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa tersebut membuat website resmi Taman Kuliner Sukatani yang berisi profil tempat, daftar pedagang, foto produk, serta berita kegiatan. Website ini diharapkan menjadi media promosi digital yang dapat menarik perhatian pengunjung dari luar daerah. Tak hanya itu, mereka juga membuatkan akun media sosial resmi untuk menampilkan kegiatan dan promo menarik dari para pelaku usaha di taman tersebut.
Selain promosi digital, kelompok mahasiswa ini turut membantu beberapa pedagang yang belum memiliki metode pembayaran non-tunai dengan mendaftarkan QRIS. Dengan adanya fasilitas ini, para pembeli dapat melakukan transaksi lebih mudah dan praktis. “Sekarang pembeli bisa bayar pakai dompet digital, nggak perlu repot cari uang kecil,” ujar salah satu pedagang, sambil tersenyum bangga.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan masyarakat. Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya memenuhi tugas akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial tentang pentingnya transformasi digital bagi pelaku usaha kecil.
“Tujuan kami bukan hanya menyelesaikan tugas kuliah, tapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bisa menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ungkap ketua kelompok dalam penutupan kegiatan.
Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kini Taman Kuliner Sukatani tidak hanya menjadi tempat wisata kuliner, tetapi juga simbol keberhasilan gotong royong dan inovasi digital di tingkat lokal. Harapannya, inisiatif seperti ini dapat menginspirasi wilayah lain untuk melakukan langkah serupa dalam memberdayakan UMKM melalui teknologi.
