Siapa sangka, lahan kosong yang dulunya hanya ditumbuhi rumput liar di tengah lingkungan Sukatani kini menjelma menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi paling ramai di wilayah itu. Semua berawal dari ide sederhana Ketua RW setempat, Pak Yayat, yang melihat potensi besar di balik lahan tak terpakai tersebut.
“Awalnya cuma tanah kosong, sering jadi tempat buang sampah dan bikin lingkungan kelihatan kotor,” kenang Pak Hadi saat ditemui di area Taman Kuliner Sukatani, Sabtu (5/10). “Daripada dibiarkan, saya pikir kenapa nggak dijadikan tempat yang bermanfaat buat warga.”
Dengan semangat gotong royong, Pak Yayat bersama para warga mulai membersihkan area itu pada awal tahun 2023. Mereka menanam pohon, memasang lampu taman, dan mendirikan beberapa kios kecil dari bahan sederhana. Tak disangka, gagasan itu langsung mendapat sambutan positif dari warga sekitar yang ingin membuka usaha kecil.
Kini, Taman Kuliner Sukatani telah menjadi rumah bagi lebih dari 20 pelaku UMKM lokal yang menjajakan beragam makanan dan minuman mulai dari sate madura, es kopi susu, hingga jajanan tradisional seperti serabi dan cilok. Setiap sore, pengunjung dari berbagai wilayah sekitar datang untuk menikmati suasana santai sambil mencicipi kuliner khas warga Sukatani.
Selain menjadi pusat kuliner, taman ini juga menjadi ruang interaksi sosial baru bagi masyarakat. Setiap akhir pekan, anak-anak bermain di taman, remaja nongkrong sambil ngopi, sementara orang tua menikmati hiburan musik akustik yang rutin digelar oleh komunitas lokal. “Kita pengen tempat ini bukan cuma untuk jualan, tapi juga buat mempererat kebersamaan,” tambah Pak Yayat.
Pemerintah kelurahan pun memberi apresiasi terhadap langkah ini. Melalui program pemberdayaan UMKM, beberapa pedagang di taman tersebut kini mendapat pelatihan pengemasan produk dan promosi digital agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Harapannya, Taman Kuliner Sukatani tak hanya jadi tempat nongkrong warga, tapi juga simbol kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
“Kalau semua RW bisa punya semangat kayak Pak Yayat, saya yakin ekonomi warga bisa bangkit dari bawah,” ujar Lurah Sukatani dalam sambutannya saat peresmian taman beberapa bulan lalu.
Kini, di setiap sudut taman, aroma makanan menggoda berpadu dengan tawa pengunjung — bukti nyata bahwa perubahan besar bisa lahir dari niat baik dan kerja sama warga. Dari lahan kosong menjadi tempat yang hidup dan penuh manfaat, Taman Kuliner Sukatani adalah bukti bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat Indonesia.
